
Aksi Mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara Memanas, Fotografer dari Posmetro medan jadi sasaran oknum
mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara yang memanas pada Selasa petang, 26 Agustus 2025, menyisakan insiden tak mengenakkan bagi seorang jurnalis foto.
Raden Armand, fotografer dari Posmetro medan, harus merelakan kameranya rusak dan padam setelah dihantam semprotan air dari mobil water cannon milik kepolisian yang tengah berupaya membubarkan massa aksi.
Insiden itu terjadi ketika situasi mulai memanas dan aparat keamanan memaksa para mahasiswa untuk mundur dengan menggunakan blokade dan kendaraan taktis..
Raden Armand menuturkan, saat itu ia telah mengambil posisi yang dianggapnya ideal untuk mengabadikan momen-momen krusial dari aksi.
Namun, secara tak terduga, semprotan air bertekanan tinggi dari mobil water cannon diarahkan langsung kepadanya.
"Awalnya saya sudah di posisi yang pas untuk memotret, tapi entah mengapa air itu diarahkan tepat ke saya hingga seluruh badan basah dan kamera yang saya pikul ikut rusak. Padam kameraku, " ujar Armand saat diwawancarai di lokasi kejadian, Selasa (26/8/2025).
Armand mengingatkan kembali risiko tinggi yang dihadapi para jurnalis saat meliput aksi demonstrasi. Berada di antara dua kubu—massa aksi dan aparat keamanan—membuat awak media rentan menjadi korban, baik akibat bentrokan fisik maupun menjadi sasaran yang tidak disengaja.
"Jelaslah bang awak dituntut untuk berada di jantung peristiwa demi mendapatkan gambar atau informasi yang paling akurat, tapi saat yang sama saya juga harus melindungi diri dan peralatan ," ungkap pria yang bercirikhas rambut Gondrong.
Armand menambahkan bagi seorang jurnalis foto, kamera bukan sekadar alat, melainkan perpanjangan mata untuk merekam fakta dan menyajikannya kepada masyarakat.
"Selaku fotografer yang tersertifikasi saya menilai penting mengabadikan setiap momen saat peristiwa. Kalau sudah rusak begini, tentunya akan merugikan saya. Bagaiman saya menangkap momen yang real secara visual, ini peristiwa penting," katanya.
Insiden semacam ini menjadi pengingat keras bahwa di tengah panasnya situasi unjuk rasa, kebebasan pers dan keselamatan jurnalis yang bertugas sebagai mata serta telinga masyarakat harus tetap menjadi prioritas yang dihormati oleh semua pihak, baik demonstran maupun aparat keamanan yang bertugas di lapangan
Sumber Medan//Matapersindonesia.com