Senilai kontrak 10.280.000.00, sepuluh milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah, dari pagu anggaran PU Bina Marga Provinsi Cabang Gunungsitoli Yang Terletak Diwilayah Kabupaten Nias tidak selesai putus kontrak bulan Maret 2025
masyarakat sangat kecewa dan kesal adanya pembangunan PU Bina Marga Provinsi Sumatra utara diwilayah Kab. Nias yang tidak terselesaikan bulan Maret dan sampai sekarang, karena diduga kuat proyek pembangunan tersebut untuk memperkaya oknum oknum yg terlibat dalam proyek tersebut, dan terutama dugaan korupsi direksi pengawas pelaksanaa oman sitompul bina marga provinsi sumatra utara..
sesuai laporan masyarakat pembangunan tersebut sudah dicairkan uang sebesar 9.252.000.00. sembilan milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah dari pagu anggaran 10.280.000.00, dan pencairan sudah di angkat 90% dan pekerjaan 34 persen. maka diperkirakan kerugian negara sekitar 7 Milyar rupiah.
sementara sisa penarikan uang dari anggaran tersebut diatas tinggal 1.028.000.00. satu milyar dua puluh lapan juta rupiah.
Diminta kepada bapak presiden Prabowo subianto/Gubernur Sumatra Utara Bapak Boby Nasution, Kejati Sumut, Krimsus Polda, Kejari kota gunung sitoli dan KPK untuk meninjau pembangunan PU Bina Marga Provinsi Sumatra Utara yang ada diwilayah kabupaten Nias, Media sudah beruhasa mengkonfirmasi dengan PPTK nya untuk memberi klarifikasi dan kejelasan tentang tidak terselesaikan pembangunan Turap dan peningkatan jalan tersebut, karena sudah putus kontrak bulan maret kemarin, dan sampai bulan Juni ini masih tidak ada selesai apa lagi dikerjakan, seakan - akan sengaja dibiarkan oleh rekanan dan oknum - oknum yang terkait di pekerjaan tersebut. Ucap masyarakat Nias
"dan PPTK nya sudah awak media mengkonfirmasi pembangunan tersebut melalui Whatsapp, dan PPTKnya tidak mau respon menjelaskan untuk memberi klarifikasi dengan Media.? maka diduga kuat PPTK nya ikut beserta kerjasama dengan rekanan untuk menggelapkan uang negara dan uang Rakyat dan bisa kita katakan sudah kebal hukum
media lebih lanjut. berusaha konfirmasi dengan Oman Sitompul sebagai pengawas pekerjaan Turap dan peningkatan jalan tersebut dikantor ruang kerjanya, Oman Sitompul mengakui bahwa benar pertanyaan orang bapak wartawan sudah dicairkan uang proyek itu 90%. tapi masih ada uang 10% lagi yang sudah kami tahan untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Ungkapnya
tambahnya Pak Oman Stompul sebagai pengawas pekerjaan tersebut, saya tau orang bapak media dari mana sumber informasi laporan itu orang bapak dapat, pasti dari orang dalam kami, dan saya tau siapa orangnya, cuman cukup saya tau aja pak. Cetusnya dengan nada kesal sudah bocor informasi dengan orang media dan LSM.
biar tau orang bapak media, rekanannya kadang menunggu uangnya cair baru dikerjakan proyek itu, karena belum cair maka rekanan tidak mau kerja karena tidak ada uangnya pribadinya, maka harus menunggu pencairan dari pagu anggaran proyek tersebut. jelasnya
Awak media menanggapi apa yang disampaikan pak pengawasnya, kalau uang 10% lagi untuk menyelesaikan pembangunan tersebut diragukan tidak cukup, dalam hasil monitoring LSM dan awak media uang 10% itu untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan Turap dan peningkatan jalan tersebut yang terletak di kilo meter 27 kab.nias bisa di pastikan kurang dengan sisa anggaran yang tersisa karena volume pekerjaan dilapangan terlihat masih besar membuhkan biaya.
pertanyaannya sekarang kenapa orang pengawas dan direksi juga PPTKnya/ penanggung jawab berani menandatangani pencairkan uang sebesar 90%, bisa diduga kuat pekerjaan ini manusia - manusia itu aja yang mengerjakan didalam. Masyarakat menduga kuat seperti itu
maka diduga kuat PU Bina Marga Provinsi Sumatra utara kurang profesional dan teliti untuk mencari rekanan yang mampuh mengerjakan pembangunan tersebut, bisa kita katakan asal bersisi ikan.🤣🤣🤣
sehingga yang dirugikan tidak selesai pembangunan tersebut adalah masyarakat pemanfaat khususnya Pulau Nias.
maka hal ini masyarakat siap melaporkan pekerjaan itu agar ada titik terangnya dan kejelasan adanya pembangunan PU Bina Marga yang gagal dikerjakan diwilayah kabupaten Nias.
herannya lagi penanggung jawab dan PPTKnya juga pengawas dan konsultan berani merespon pencairan 90% dengan rekanan, padahal pekerjaan masih jauh fisiknya belum selesai, diduga kuat ada kong kali kong bagi - bagi rasa rupiah walaupun masyarakat yang nangung resikonya nantinya.?!
namun madia berusaha
melanjutkan konfirmasi dengan kadis PU Bina Marga Dadang sebagai penanggung jawab pembangunan tersebut.
Awak media mencoba mendatangi ruang kerjanya untuk menjumpai meminta klarifikasi dengan pembangunan Turap peningkatan jalan, beliau tidak ada diruang kantornya. maka berita ini ditayangkan sesuai laporan masyarakat dan data yang sudah di peroleh baik dari lapangan dan lain - lain.
namun masyarakat berusaha untuk melaporkan pembangunan Turap dan peningkatan jalan yang diduga kuat tindak pidana korupsi kepihak yang sudah ditentukan.
ATUMBUKHA