masyarakat sangat kecewa dan kesal adanya pembangunan PU Bina Marga Provinsi Sumatra utara diwilayah Kab. Nias yang tidak terselesaikan bulan Maret dan sampai sekarang, karena diduga kuat Asal jadi pembangunan tersebut untuk memperkaya sepihak dan untuk menghambur - hamburkan uang negara.!!!
sesuai laporan masyarakat pembangunan tersebut sudah dicairkan uang sebesar 90% dari pagu anggaran 10 Milyar kurang lebih, sesuai temuan BPK diperkirakan kerugian negara sekitar 7 Milyar rupiah.
Minta Gubenur Sumatra Utara Bapak Boby Nasution untuk meninjau pembangunan PU Bina Marga Provinsi Sumatra Utara yang ada diwilayah kabupaten Nias, Media sudah beruhasa mengkonfirmasi dengan PPTK nya untuk memberi klarifikasi tentang tidak terselesaikan pembangunan Boxcalert dan jalan tersebut karena sudah putus kontrak bulan maret kemarin, dan sampai bulan Juni ini masih tidak ada selesai, seakan - akan sengaja dibiarkan oleh rekanan dan oknum - oknum yang terkait pekerjaan tersebut.?
"dan PPTK nya yang sudah awak media mengkonfirmasi tidak mau menjelaskan untuk memberi klarifikasi dengan Media.? maka diduga kuat PPTK nya ikut beserta kerjasama dengan rekanan untuk menggelapkan uang negara dan uang Rakyat/sudah kebal Hukum
media lebih lanjut. berusaha konfirmasi dengan Oman Sitompul sebagai pengawas pekerjaan Box calvert tersebut dikantor ruang kerjanya, Oman Sitompul mengakui bahwa benar pertanyaan orang bapak wartawan sudah dicairkan uang proyek itu 90%. tapi masih ada uang 10% lagi yang sudah kami tahan untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Ungkapnya
tambahnya Pak Oman Stompul sebagai pengawas pekerjaan tersebut, saya tau orang bapak media dari mana sumber informasi laporan itu orang bapak dapat, pasti dari orang dalam kami, dan saya tau siapa orangnya, cuman cukup saya tau aja pak. paparnya dengan nada kesal sudah bocor informasi dengan orang media dan LSM.
biar tau orang bapak media, rekanannya kadang menunggu uangnya cair baru dikerjakan proyek itu, karena belum cair maka rekanan tidak mau kerja karena tidak ada uangnya pribadi, maka harus menunggu pencairan dari pagu anggaran proyek tersebut. jelasnya
Awak media menanggapi apa yang disampaikan pak pengawasnya, kalau uang 10% lagi untuk menyelesaikan pembangunan tersebut diragukan tidak cukup, dalam hasil monitoring awak media uang 10% untuk menyelesaikan kerja tersebut yakin kurang, karena volume kerja dilapangan terlihat masih besar membuhkan biaya.
maka diduga kuat PU Bina Marga Provinsi kurang profesional dan teliti untuk mencari rekanan yang mamp mengerjakan pembangunan tersebut, bisa kita katakan asal bersisik ikan.!!!
sehingga yang dirugikan tidak selesai pembangunan tersebut adalah masyarakat pemanfaat khususnya Pulau Nias.
maka hal ini masyarakat siap melaporkan pekerjaan itu agar ada titik terangnya dan kejelasan adanya pembangunan PU Bina Marga yang gagal dikerjakan.
herannya lagi penanggung jawab dan PPTKnya juga pengawas dan konsultan berani merespon pencairan 90% dengan rekanan, padahal pekerjaan masih jauh fisiknya belum selesai, diduga kuat ada kong kali kong.
namun madia berusaha
melanjutkan konfirmasi dengan kadis PU Bina Marga Dadang sebagai penanggung jawab pembangunan tersebut.
karena media mencoba kemarin menjumpai beliau tidak ada diruang kantornya. maka berita ini ditayangkan.
TIM BERSAMBUNG