Diduga Kerja Sama! Dirop PUD Pasar dan Kapas Lau Chi Mainkan Kutipan Harian, Hasilkan Rp360 Juta per Bulan -->

Iklan Semua Halaman

Diduga Kerja Sama! Dirop PUD Pasar dan Kapas Lau Chi Mainkan Kutipan Harian, Hasilkan Rp360 Juta per Bulan

Plt Dirut PUD Pasar Kota Medan, Imam Abdul Hadi (tengah) didampingi Direktur Operasional, Ismail Pardede (kanan), serta Direktur Administrasi dan Keuangan, Fernando H Napitupulu (kiri).

, MEDAN - Dugan skandal kutipan harian yang dilakukan Kepala Pasar (Kapas) Induk Lau Cih Darman Pardede terkuak seiring dengan gerahnya para pedagang yang terus menjadi sapi perah berkedok retribusi. Nyatanya, fasilitas ataupun kenyamanan berdagang di lokasi jual beli tidak ditingkatkan.

Salah seorang narasumber yang meminta namanya untuk tidak disebutkan, Jumat (2/4/2025) menceritakan bahwa kutipan harian ini diambil dari beragam jenis kegiatan dan dengan tarif beragam.

Untuk kutipan lapak berjualan sebesar Rp2,5 ribu, sampah sebesar Rp2 ribu, listrik Rp3,5 ribu dan total Rp8 ribu yang tiap harinya dikutip oleh petugas pengelola pasar. Jika dikalikan dengan jumlah pedagang sebanyak 1.500 orang, maka selama sebulan mampu menghasilkan uang kurang lebih Rp360 juta.

“Tiap hari dikutip bang. Ada petugas datang nanti. Kecil memang uangnya, tapi kali berapa orang, kali berapa hari, berapa bulan,” kesal narasumber.

Anehnya, kutipan seperti ini dibiarkan oleh Direktur Operasional (Dirop) PUD Pasar Medan Ismail Pardede. Ia menduga bahwa hubungan saudara dengan status Darman Pardede adalah adik sepupu Ismail Pardede, membuat kegiatan yang menyebabkan kebocoran kas PAD Medan ini berjalan lancar.

Dibocorkan nya pula, sebenarnya kasus ini sudah sampai ke ranah aparat penegak hukum. Baik Ditreskrimsus Polda Sumut, maupun inspektorat Kota Medan. Melalui informasi ini, ia bersama rekan-rekannya ingin agar masyarakat bisa memberi support supaya kasus ini diusut sampai ke akar dan pelakunya dihukum berat.

Sementara itu, Aktivis ’98 Acil Lubis mendukung penuh pedagang yang bernyali membeberkan persoalan pahit mereka ke publik. Fenomena ini membuktikan bahwa mereka sudah sangat jengkel terhadap banyaknya kutipan dengan manfaat tidak jelas.

Agar tidak terjadi kericuhan, ia mendesak kepolisian dan inspektorat untuk serius memeriksa Dirop PUD Pasar Ismail Pardede dan Kapas Induk Lau Cih. Bahkan, Wali Kota Medan Rico Waas juga sudah bisa melakukan penonaktifan terhadap mereka agar proses hukum dapat berjalan tanpa ada intervensi.

“Artinya pedagang sudah kompak. Sudah berani bersuara. Kalau ada pihak pengelola pasar yang tidak beres memang harus cepat laporkan ke APH, suarakan di media massa. Dan Pak Wali Kota Medan Rico Waas harusnya juga berpihak ke pedagang. Non aktifkan dulu Ismail Pardede termasuk sepupunya. Biar aparat melakukan pemeriksaan dan tidak ada pedagang atau pegawai yang diintervensi,” tegas Acil.

Sementara itu, Kapas Induk Lau Cih Medan Darman Pardede belum dapat dihubungi karena nomor selulernya padam. Sedangkan Dirop PUD Pasar Medan Ismail Pardede mengaku akan memberikan keterangan usai sholat Jumat.

Namun, hingga jemaah bubar, ia belum kunjung memberi pernyataan terkait dugaan permainan kutipan harian yang melibatkannya bersama sang sepupu.

Memang, dalam catatan beberapa media, Dirop PUD Pasar Medan Ismail Pardede ganas soal menyelipkan anggaran. Dalam investigasi yang dilakukan tim tahun 2024, ia pernah menggelapkan dana service mobil dinas. Hal itu dibuktikan dengan bon pembayaran serta lokasi bengkel palsu di jalan Ayahanda Medan

 Simber : GIMIC.ID